Di sebagian daerah Indonesia dilanda cuaca yang sangat panas, seperti Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Bahkan suhu panas bisa mencapai 37 hingga 39 derajat Celcius. Dilansir dari detikHealth, ada sejumlah faktor yang memengaruhi cuaca panas di sebagian daerah Indonesia.

BMKG menyebutkan bahwa kini Indonesia tengah memasuki musim kemarau, di mana cuaca akan lebih sering cerah dan minim awan hujan. Jika minim awan, maka sinar matahari tanpa hambatan masuk ke permukaan bumi dan membuat cuaca yang sangat panas dan gerah.

Cuaca yang sangat panas bisa merusak kulit, oleh sebab itu penggunaan sunscreen harus ditingkatkan. Namun, ada tidak semua sunscreen bekerja dengan baik pada kulit Nessetizen. Berikut 4 tanda sunscreen tidak bekerja maksimal pada kulit!

1. Sunscreen Luntur

Tiap sunscreen memang memiliki tekstur yang berbeda. Namun, sunscreen yang bagus akan dapat menyerap ke dalam kulit dan memberikan proteksi. Jika dalam waktu singkat, sunscreen terasa luntur maka ini artinya sunscreen tidak dapat menyerap ke kulit.

Hal ini bisa berarti produk sunscreen yang tidak cocok dengan kulit atau kualitasnya sudah menurun. Dilansir dari Sunday Riley, ketika membuka sunscreen dan tampak isinya terlalu encer atau tidak seperti biasanya, ada kemungkinan kualitas produk sudah berubah. Salah satu indikasinya adalah sunscreen yang luntur ketika baru diaplikasikan.

2. Timbul Permasalahan Wajah

Ada beragam kandungan dalam sunscreen. Sebagai contoh, adanya penambahan kandungan aloe vera dalam sunscreen untuk menenangkan kulit iritasi. Namun, tidak semua kulit cocok dengan penggunaan aloe vera dalam sunscreen.

Alhasil justru timbul permasalahan di wajah, seperti jerawat, kemerahan, maupun iritasi. Hal ini menunjukkan bahwa sunscreen tidak melindungi wajah dari sinar matahari, justru menimbulkan permasalahan di wajah dari sunscreen itu sendiri.

3. Muncul Alergi pada Wajah

Tidak hanya permasalahan di wajah seperti jerawat, penggunaan sunscreen yang tidak cocok, bisa menimbulkan alergi pada kulit. Dilansir dari Teen Vogue, Environmental Working Group (EWG) merilis 3 bahan yang dianggap berbahaya, yaitu oxybenzone, retinyl palmitate, dan methylisothiazolinone.

Kandungan oxybenzone merupakan bahan aktif yang disetujui oleh FDA untuk sunscreen, namun EWG menyatakan bahwa kandungan tersebut dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang dan berdampak mengganggu sistem hormon.

Oleh sebab itu, jika Nessetizen menggunakan sunscreen dan merasa tidak nyaman, coba cek kandungannya, siapa tahu ada kandungan yang tidak cocok dengan kulit Nessetizen.

4. Kulit Terbakar

Tanda yang paling terlihat jika sunscreen tidak bekerja maksimal adalah kulit Nessetizen terbakar. Sebab fungsi utama sunscreen adalah melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Dokter kulit, Michelle Pipitone dari Northwestern Medicine Regional Medical Group menyatakan jika setelah mengaplikasikan sunscreen, kulit masih terbakar, maka penggunaan sunscreen bisa jadi tidak maksimal atau produk sunscreen tidak bekerja secara baik, dilansir dari The Healthy. Oleh sebab itu, ada baiknya mengecek kualitas produk secara berkala dan dampaknya terhadap kulit.

Pastikan memilih produk sunscreen yang sesuai dengan kulit kamu, Daily Essential Sunscreen tipe Hybrid sunscreen yang cocok digunakan sehari-hari, non-comedogenic, vegan serta sudah teruji Dermatologis. Dengan kandungan SPF 50+ PA++++ yang dapat melindungi kulit kamu secara maksimal seharian.

Ternyata, ada tanda-tanda produk sunscreen tidak bekerja maksimal di kulit, lho, Nessetizen! Berarti harus cermat dalam memilih dan menggunakan produk sunscreen, ya!